Cekaliran arus listrik menggunakan Tespen. Pastikan dahulu apakah tespen yang digunakan benar-benar dalam kondisi baik. 4. Usahakan untuk mencari teman untuk membantu ataupun hanya untuk mengawasi pekerjaan. Dalam melakukan pemasangan fitting lampu, ada hal yang harus diperhatikan antara lain: Tempat aman. Gambar1 : Bagan Arah arus listrik dari dan kembali ke baterai. Arus listrik mengalir dari kutub positif baterei, melalui kawat penghantar masuk ke lampu pijar melalui bagian tengah bawah. Arus listrik akan melewati elemen pijar yang membuat lampu itu menyala. Melalui bagian. Pengetahuan Dasar Teknologi. Indikator panas mesin mobil menyala hanya akan ditemui untuk kendaraan-kendaraan yang menggunakan lampu LED untuk indikator panas mesin, seperti contoh Vios atau Honda Jazz dan tidak lagi menggunakan jarum analog sebagai tanda temperatur mesin. Indikator panas mesin mobil ini terlihat seperti gambar thermometer yang dimasukan ke wadah air. Ketikategangan AC 220 volt di hubungkan ke satu set lampu TL maka tegangan diujung-ujung starter sudah cukup utuk menyebabkan gas neon didalam tabung starter untuk panas (terionisasi) Untuk menghitung besarnya arus dapat digunakan rumus. I n = Qc / 3 . VL. Sebagai contoh : masing masing steps dari 10 steps besarnya 20 Kvar maka dengan Tespendan arus listrik Selain dari warna pembungkus kawat sebagai cara untuk mengenali jenis arus listrik yang dihantarkan oleh masing-masing kawat tembaga dalam kabel, cara lainnya adalah dengan menggunakan alat yang disebut "tespen". Bentuknya sama dengan obeng "min", namun terdapat lampu sikring di bagian dalam pegangannya. Bagianbagian :a.Ujung/mata tespen berfungsi sebagai bidang sentuh benda yang bertegangan listrik.b.Batang karbon berfungsi untuk mengahambat sebagian arus listrik.c.Lampu LED/bohlam berfungsi sebagai indicator.d.Pegas untuk memberikan tekanan pada karbon dan lampu terhadap pangkal tespen.e.Pangkal tespen terbuat dari logam sebagai ujung sentuh . Asallamualaikum, wr, wb. Pendahuluan Halo sahabat teknik maintenance workshop apa kabar brother? Semoga selalu sehat selalu terkait penyebaran virus corona ada baiknya dirumah aje. Pada artikel kali ini saya ingin mejelaskaan tentang kegunaan tespen AC dan Tespen DC beserta fungsi dari masing-masing tespen. Dasar Teori Pada gambar dibawah ini adalah penunjukan tentang gambar mengenai tespen AC dan tespen DC Perbedaan dan kegunaan tespen AC / tespen DC Genks, apakah teman-teman pernah mendengar tespen? Yups tespen memiliki 2 jenis yakni tespen Arus AC dan tespen Arus DC, seperti yang kita ketahui tespen AC untuk tegangan 220-380 VAC. Dan tespen DC untuk 12 sampai 24 V DC. Lalu apa perbedaan masing-masing tespen?! Nanti saya jabar dibawah. Tespen AC Tespen AC Tespen AC adalah suatu alat listrik yang digunakan untuk mengecek sumber phasa pada kabel 1 phase dan 3 phase dimana tespen AC mempunyai lampu led didalam tabung berbentuk fuse, lampu led adalah indikator pengecekan phasa pada kabel, fungsi dan kegunaan tespen jika lampu led menyala pada tespen maka kabel yang sudah kita cek dengan ujung besi tespen menyentuh kabel atau lobang stop kontak menandakan kondisi pengecekan pada kabel atau lobang stop kontak bagus atau menandakan arus listrik mengalir sehingga lampu indikator pada tespen hidup menyala, umunya tespen AC digunakan sebagai alat bantu untuk tukang listrik seperti yang saya jelaskan. Apa sih bang funsi tespen?!Fungsi tespen adalah sebagai alat petunjuk atau pengecekan dalam mengetahui phase atau tegangan pada sumber listrik dengan ditandai lampu led yang menyala pada tespen ini artinya ada sumber listrik yang mengalir baik pada pengahantar kabel maupun peralatan yang berarus tespen akan hidup jika pada pengukuran tegangan DC terbalik dengan ditandai lampu yang berwarna hijau. Jika tespen di tancapkan ke sumber yang pas pada pengukuran arus listrik DC dan tidak terbalik yakni positif dan negatifnya maka tespen pada lampu indikatornya berwarna merah artinya pengujian ini tidak terbalik + dan negatifnya. Kekurangan tespen AC Tidak dapat digunakan untuk pengecekan arus listrik DC Kelebihan tespen AC Bisa digunakan untuk membuka skrup Tidak ribet karna hanya mengecek phasa saja Kemampuan pengecekan tegangan besar Bisa dibawa disaku Ada yang ingin menambahkan kelebihan dan kekurangan tespen AC?! Tulis dikolom komentar. prinsip kerja tespen ketika bagian bawah berupa besi tespen konduktor menyentuh bagian dalam kabel yang berarus listrik dan bertegangan maka arus akan melewati bagian konduktor pada tespen menuju lampu indikator tespen dengan syarat jari kita, harus menyentuh bagian atas tespen dikarnakan ada per pegas yang memutus arus diabagian atas tespen, oleh karna itu lampu indikator penunjukan api atau phasa pada tespen akan menyala pada saat jari menyentuh bagian atas tespen. Spesifikasi tespen arus AC Pada tespen AC terdapat angka yang menunjukan kekuatan maksimal pengecekan phasa pada kabel, biasanya angka tersebut terdapat pada pegangan pada tespen, 100 - 500 V. Ini artinya lampu tespen akan menyala pada tegangan 100-500V minimal dan maksimal ini sepengetahuan saya. Mungkin teman-teman dapat menambahkan tespen yang kekuatanya diatas 500V. Ada?! Sampai disni bisa dipahami!? Lanjut ke tespen DC Tespen DC Tespen DC sangat berbeda sekali dari tespen AC dari bentuk dan prinsip kerjanya saja berbeda lihat contoh gambar dibawah ini Tespen DC Pada gambar diatas sekilas penampakan bentuk dari tespen DC bagian atas terdapat kabel untuk ke negatif massa pada aki. Dan bagian besi pada bawah tespen DC berbentuk runcing sperti jarum digunakan untuk ke positif listrik DC. Tespen DC adalah suatu alat yang digunakan untuk cara mengecek sumber arus listrik DC, contohnya untuk pengecekan kabel phasa pada mobil, yang bersumber dan diperoleh dari aki mobil. Spesifikasi tespen DC Seperti yang kita ketahui tespen DC digunakan untuk arus DC dengan rate tegangan 6 - 24 Volt, biasanya tespen DC hanya digunakan untuk pengecekan mobil dan motor , pada sumber listrik yaitu aki mobil dan aki motor. Ini yang saya ketahui, lalu hampir sama nilai tegangan terdapat pada gagang atau gengaman tespen DC. Prinsip kerja tespen DC bagian bawah jika menyentuh phasa positif aki maka arus listrik akan melewati konduktor pada tespen maka lampunakan menyala dengan catatan kabel bagian atas tespen DC harus ke body atau negatif aki. Didalam tespen DC terdapat per pegas yang terkoneksi langsung pada kabel body tespen. Jika anda bertanya apakah ada jual tespen DC pada rate tegangan 100-300 VDC?! sepengetahuan saya tidak pernah lihat, dah itu aja. Kekurangan tespen DC Banyak embel-embel ribet Rate tegangan rendah 12-24 VDC Bagian bawah tajam runcing berbahaya Kelebihan tespen DC Nilai tegangan yang kecil membuat kita aman pada sengatan listrik arus DC. Jadi bisa ditarik kesimpulan perbedan tespen AC dan tespen DC yaitu Nilai rate tegangan yang berbeda pada masing - masing tespen baik itu tespen AC dan tespen DC Tespen AC embel2 sedikit begitupun sebaliknya. Perbedaan sumber arus listrik dari kedua tespen AC dan DC Perbedan dari prinsip kerja masing - masing tespen Catatan Tespen dc atau cara pakai tespen dc sangat mudah teman-teman dapat memakainya dengan cara ujung pada bagian atas dijepit dibody mobil atau diminus aki, lalu bagian bawah pada tespen dc berupa besi minus untuk ke plus aki atau kabel yang hendak dicek dengan cara besi pada bagian tespen DC di tancap kedalam sampai mengenai bagian inti dari kabel berupa tembaga. Bang saya tidak ada tespen DC dirumah. Jangan panik teman-teman dapat membuatnya. Bagaimana bang bikinnya Jadi begini cara membuat tespen DC teman-teman dapat menggunakan lampu led atau bola lampu motor dengan memodifikasi bagian dari masing- masing lampu led dan bola lampu motor dengan tegangan sesuai kegunaan, tespen yang anda buat. Ada yang ingin menambahkan lagi, jom silakan tulis dikolom komentar. Oh iya jangan lupa tonton videonya dibawah ini agar teman-teman bisa memahami lebih lanjut tentang tespen AC dan DC Atau kalian bisa menonton langsung ke youtune ane. Penutup Saya rasa cukup dan jelas tentang perbedaan dan kegunaan masing - masing tespen AC dan tespen DC. Terima kasih telah berkunjung. Semoga bermanfaat. Salam hangat Pengertian Tespen – Pada artikel kali ini akan membahas mengenai pengertian tespen. Untuk itu simak pembahasanya dibawah ini. Umumnya tespen digunakan oleh orang berbentuk seperti obeng minus -, tespen jenis ini mempunyai konstruksi yang terdiri dari probe, isolator, lampu LED, pegas, tutup konduktor dan resistor. Jenis ini bisa digunakan untuk mengetahui apakah terdapat tegangan pada suatu objek ukur. Pengertian TespenBagian Bagian TespenFungsi Dari Bagian TespenCara Menggunakan TespenJenis Jenis Tespen1. Tespen Multi Function Digital Spanning2. Tespen Voltage Detector3. Tespen DC 6V – 24V4. Tespen Bolak Balik Apel5. Type TL Tergo Obeng Tespen6. Type MS – 18 Voltage Tester AC/DC7. Tespen AKI 12V8. Tespen Bunyi NankaiCara Mengetahui Hasil Pengujian Menggunakan Tespen1. Apabila Lampu Tespen Menyala Dengan Cahaya Terang Normal2. Apabila Lampu Tespen Menyala, Tetapi Cahaya Redup3. Apabila Lampu Tespen Tidak Menyala Pengertian Tespen Pengertian Tespen Test Pen adalah salah satu alat yang paling sering digunakan oleh para teknisi listrik dalam melakukan pekerjaannya. Bentuknya yang relatif kecil dan mirip seperti sebuah pena membuatnya sangat mudah untuk dibawa kemana-mana. Ujung tespen yang berbentuk β€œminus” bisa dijadikan sebagai obeng untuk melonggarkan atau mengetatkan sekrup screw. Jadi tespen pada dasarnya adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengetahui atau mengecek apakah sebuah penghantar listrik mempunyai tegangan listrik atua tidak. Penghantar listrik yang dimaksud disini bisa berupa kabel listrik, kawat listrik ataupun stop kontak listrik. Berbeda dengan multimeter, tespen tidak bisa digunakan untuk mengukur seberapa tingginya suatu tegangan listrik di sumber penghantar listrik tersebut. Tespen hanya bisa digunakan untuk mengetahu ada atau tidaknya aliran listrik di suatu penghantar listrik dengan sebuah indikator lampu. Jika terdapat listrik di stop kontak atau kabel listrik, maka lampu indikator akan menyala, jika tidak ada aliran listrik maka lampu indikator tidak akan menyala. Bagian Bagian Tespen Nah setelah tadi membahas mengenai pengertian tespen, berikutnya dibawah ini merupakan gambar dari bagian-bagian tespen, diantaranya Fungsi Dari Bagian Tespen Probe, mempunyai fungsi utama untuk mendeteksi kabel atau benda yang akan diuji arus listriknya. Isolator, fungsinya sebagai pengaman yang melindungi alat dari resiko terjadinya korsleting listrik. Arang, fungsinya yaitu sebagai isolator yang mampu menekan resiko terjadinya overload aliran arus listrik berlebihan. Cara kerjanya yaitu dengan membatasi aliran arus listrik. Lampu indikator, fungsinya yaitu sebagai penanda, yang dimana lampu akan menyala jika sebuah benda yang mempunyai tegangan listrik. Penjepit, berfungsi dalam hal penyimpanan yaitu menjepit tespen pada kantong maupun tempat penyimpanan alat tespen. Pegas, fungsinya yaitu untuk melakukan penekanan pada bagian lampu indikator pada tutup konduktor alat. Tutup konduktor, fungsinya yaitu sebagai media yang digunakan untuk mengalirkan arus listrik. Cara Menggunakan Tespen Tujuan pengetesan tespen yaitu untuk menghindari sengatan listrik yang berbahaya bagi kesehatan dan bahkan terjadinya kematian jika anggota badan kita tersentuh pada suatu penghantar yang bertegangan listrik yang sangat tinggi. PERHATIAN !!! Pastikan anggota tubuh kita tidak tersentuh pada sumber penghantar listrik yang akan diuji. Nah berikut ini merupakan cara menggunakan tespen, yaitu Ambil tespen dan pegang tespen tersebut dengan ujung jari tangan. Letakan ujung jari telunjuk pada bagian atas tespen ujung jari telunjuk harus tersentuh pada bagian besi diatas tespen tersebut. Tempelkan bagian ujung tespen bagian bawah yang biasa berbentuk minus obeng ke sumber listrik yang akan diuji. Perhatikan lampu indikatornya. Jika lampu indikator menyala maka kabel listrik atau penghantar listrik tersebut sedang dialiri arus listrik terdapat tegangan, jika lampu indikator tidak hidup OFF maka kabel listrik atau penghantar listrik tersebut tidak dialiri arus listrik tidak terdapat tegangan di penghantar tersebut. Seperti gambar dibawah ini. Jenis Jenis Tespen Nah setelah tadi sebelumnya sudah membahas mengenai pengertian tespen dan bagian-bagiannya selanjutnya yaitu membahas megenai jenis-jenisnya. Tespen ini sudah mengalami perkembangan bentuk baru dan fungsi yang beragam, sehingga perlu kita pahami bersama terkait jenis-jenis tespen dan fungsinya. Berikut ini merupakan beberapa jenis tespen, diantaranya 1. Tespen Multi Function Digital Spanning Jenis tespen multi function digital spanning biasanya digunakan untuk menguji aliran listrik. Hal ini biasanya berlaku baik itu arus dengan jenis DC ataupun AC. Untuk tegangan yang bisa diuji oleh tespen jenis ini mulai dari 12 – 220 Volt. Tespen multi function digital spanning ini dilengkapi dengan 2 tombol untuk penggunaan DC atau AC. Bagian handle/pegangan tespen juga terbuat dari bahan yang nyaman dan kuat, sehingga mempermudah kita untuk memegang tespen. Ada juga LED LCD atau layar LCD yang fungsi utamanya untuk menampilkan hasil uji benda yang sedang di cek arus listriknya. Bahan dasar LCD adalah engginering plastic shell, sehingga lebih aman dan lebih awet dalam penggunaannya. Cara penggunaan Cara penggunaannya cukup mudah, hanya dengan meletakan tespen pada kabel yang akan dicek, kemudian tekan tombol sesuai dengan yang diinginkan, baik itu DC atau AC. Kemudian hasil arus listrik DC dan AC akan muncul pada layar LCD pada tespen. 2. Tespen Voltage Detector Tespen type voltage detector merupakan salah satu jenis tespen yang penggunaannya sebagai pendeteksi kabel listrik yang putus ditujukan untuk menguji aliran arus listrik AC. Umumnya, tespen jenis ini hanya bisa digunakan pada tegangan 12 – 240 VAC. Tespen type voltage detector ini juga dilengkapi dengan bizzer dan lampu indicator, sehingga bisa lebih mudah dalam praktik penggunaannya. Cara penggunaan Cara penggunaannya cukup mudah yaitu dengan cara mendekatkan tespen dengan benda yang akan diuji. Jadi anda tidak perlu sampai mengupas kabel atau benda yang akan diuji menggunakan tespen jenis ini. Setelah tespen didekatkan pada benda yang akan diuji, maka bagian buzzer pada tespen akan mengeluarkan suara sebagai tanda bahwa benda tersebut terdapat arus listrik. Jika buzzer tidak berbunyi, maka itu menandakan bahwa benda tersebut memang tidak dialiri arus listrik. 3. Tespen DC 6V – 24V Tespen dengan type DC 6V – 24V ini fungsinya untuk mendeteksi listrik pada aki. Hal ini berlaku baik itu untuk aki kendaraan atau sejenisnya. Arti dari DC 6V – 24V sebenarnya sekaligus keterangan bahwa tespen jenis ini hanya bisa digunakan untuk tegangan listrik kisaran 6 – 24 Volt. Bahan atau material dasar tespen jenis ini adalah tembaga murni. Jadi sudah bisa dipastikan bahwa tespen ini tidak akan berkarat dalam penggunaan jangka panjang sekalipun. Selain terbuat dari tembaga murni, tespen ini juga dilengkapi kabel berlapis PVC dengan kualitas yang baik di kelasnya. Cara penggunaan Cara penggunaan tespen jenis ini yaitu dengan cara jepitkan konektor A pada aki yang mempunyai arus + dan konektor B pada aki ber arus -. Kemudian perhatikan lampu indikator, jika lampu indikatornya menyala, maka itu menandakan benda tersebut dialiri arus listrik. 4. Tespen Bolak Balik Apel Tespen jenis ini mempunyai komponen yang sederhana, begitu juga dengan bentuk dan fungsi utamanya. Tespen ini juga sering disebut dengan tespen bolak balik plus dan minus apel. Tespen bolak balik plus ini dilengkapi dengan pegangan dari bahan karet, sehingga lebih nyaman dan aman saat digunakan. Selain itu, tespen jenis ini juga dilengkapi dengan mata obeng dan alat pengukur aliran listrik bolak balik. Mata obeng biasanya dibuat dengan menggunakan tembaga dengan kualitas yang sangat baik. Itulah mengapa masa pakainya awet dan bisa berfungsi dengan baik ke depannya. Cara penggunaan Cara penggunaan tespen jenis ini juga cukup mudah. Yaitu cukup dengan meletakan tespen pada benda yang akan diuji arus listrik bolak balik. Setelah itu akan ada warning berupa bunyi atau LED pada tespen jika memang terdeteksi adanya aliran listrik pada benda yang sedang diuji. 5. Type TL Tergo Obeng Tespen Jenis obeng tespen ini mempunyai bentuk yang sangat simpel dengan ukuran yang memudahkan untuk dibawa kemanampun. Tespen ini juga sering disebut dengan istilah tespen pensil. Hal ini karena tespen pensil hanya mempunyai ukuran 150 mm saja. Walaupun mungil, fungsi obeng tespen pensil ini bisa menahan aliran listrik dari 100 – 220 Volt. Pada komponen tespen, terdapat handle tespen yang sangat kuat, sehingga bisa digunakan dengan aman. Selain handle tespen, terdapat juga LED indikator yang mempunyai fungsi yang sama dengan LED indikator pada jenis tespen lain. 6. Type MS – 18 Voltage Tester AC/DC Tespen type MS – 18 Voltage AC/DC ini bukan merupakan satu satunya tespen yang bisa berfungsi menguji aliran listrik AC/DC. Ada beberapa jenis tespen lain yang mempunyai fungsi yang sama. Ada beberapa bagian yang perlu kita ketahui, yaitu 2 tombol AC/DC dan juga LED indikator. Fungsi tombol AC/DC yaitu untuk menentukan hasil yang akan diuji, AC ataupun DC. Tombol tersebut bisa ditekan sesuai dengan yang diinginkan. Setelah tombol AC/DC ditekan, maka hasil uji akan ditampilkan pada LED indikator. Tespen type MS – 18 voltage tester AC/DC mempunyai fitur self test function STF yang dimana uji tegangan bisa dilakukan baik secara langsung atau tidak langsung. Untuk kapasitas arus yang bisa diuji antara 70 – 250 VAC untuk AC dan 70 – 10000 untuk AC. 7. Tespen AKI 12V Tespen AKI 12V fungsinya untuk mengukur aliran arus listrik DC yang terdapat pada komponen aki. Dilengkapi layar LCD yang bisa membantu mempermudah kita dalam melihat hasil uji tegangan listrik yang dihasilkan, sehingga lebih mempermudah pengguna dalam pemakainya. 8. Tespen Bunyi Nankai Tespen jenis ini bisa digunakan dalam uji tegangan listrik AC/DC. Tespen type ini mempunyai kemampuan untuk mendeteksi tegangan listrik dari 70 – 250 Volt pada AC dan DC. Tespen type ini juga mempunyai beberapa komponen penyusun di dalamnya. Contohnya seperti pada buzzer sebagai indikator tegangan listrik yang diuji dengan tanda bunyi. Tespen type ini juga menggunakan 2 buah baterai jenis A3. Cara Mengetahui Hasil Pengujian Menggunakan Tespen Berikut ini merupakan jenis-jenis hasil pengujian tespen yang bisa anda ketahui, diantaranya 1. Apabila Lampu Tespen Menyala Dengan Cahaya Terang Normal Maka itu artinya menandakan bahwa peralatan listrik yang diukur bertegangan listrik maksimal. 2. Apabila Lampu Tespen Menyala, Tetapi Cahaya Redup Kemungkinan saat melakukan pengukuran dengan tespen, kondisi bagian tubuh atau kaki anda terisolasi dengan cukup baik, sehingga tespen tidak mendapatkan netral yang cukup dari bumi atau tanah. Untuk bisa memastikannya, coba anda sentuh tembok atau dinding dengan jari tangan, sembari tangan yang lain melakukan pengukuran dengan tespen. Apabila saat sentuhkan jari anda ke tembok, lampu tespen menyalan dengan caraha yang terang, berarti benda yang anda ukur tegangan tersebut listriknya maksimal dari kabel fasa. Namun, apabila cahaya tespen tersebut tetap redup cahayanya, berarti peralatan listrik bertegangan tidak normal atau kurang, atau bisa jadi tegangan listrik yang ada bukanlah tegangan dari kabel fasa, melainkan hasil tegangan induksi dari kabel fasa yang bocor. 3. Apabila Lampu Tespen Tidak Menyala Kemungkinan tespen anda rusak, jika sudah dipastikan bahwa tespen yang anda gunakan baik. Maka hasilnya adalah kondisi peralatan listrik yang anda uji memang tidak bertegangan. Catatan Gunakan tespen untuk memastikan kondisi peralatan listrik dirumah anda dalam kondisi baik, aman tidak nyetrum bocor dan tidak ada kabel tegangan terkelupas atau terbuka. Gunakan tespen jika anda benar-benar sudah mengetahui cara menggunakannya dengan benar. Pastikan tespen dalam kondisi bersih, kering dan berfungsi dengan baik sebelum melakukan pengujian. Pastikan kondisi tubuh anda kering tidak basah atau lembab saat menggunakan tespen. Tespen umumnya digunakan bisa berfungsi pada tegangan 100 Volt – 500 Volt. Sediakan selalu tespen dirumah anda. Demikianlah pembahasan mengenai pengertian tespen, fungsi, bagian, jenis dan cara menggunakannya. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Sekian sampai jumpa, terimakasih πŸ˜ƒ Tespen atau biasa disebut juga sebagai tester tegangan listrik merupakan komponen sederhana dari alat elektronika. Tespen juga termasuk komponen elektronika yang tergolong paling mudah dalam penggunaanya. Dewasa ini penggunaan tespen menjadi salah satu kebutuhan pokok dalam keperluan kelistrikan sehari-hari. Itulah mengapa penting bagi kita untuk mengetahui komponen yang satu ini secara tuntas. Dalam praktiknya, Selain kita pelajari tentang pengertian tespen, pada artikel juga akan kita bahas beberapa hal lain yang tidak kalah penting. Misalnya seperti fungsi tespen, cara penggunaan tespen dan 8 jenis tespen yang paling umum digunakan. apa itu tespen? Tespen adalah sebuah alat yang sering disebut sebagai pendeteksi arus atau tegangan listrik. Tespen sendiri masih tergolong sebagai salah satu komponen alat elektronika. Namun demikian, seiring berkembangnya jaman tespen mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Baik dari bentuk tespen, maupun fungsi lain dari tespen itu sendiri. Selain fungsi utama tespen, setiap bagian tespen juga memiliki fungsi yang berbeda beda. Hal ini tentu saja tergantung dari jenis tespen yang digunakan. Fungsi dari Setiap Bagian Tespen Meskipun tergolong sebagai komponen sederhana namun tespen ini tetaplah tersusun atas beberapa bagian. Komponen penyusun tespen ini juga mempunyai fungsinya masing-masing. Yuk simak penjelasannya pada gambar di bawah ini. fungsi tespen Adapun penjelasan dari fungsi tespen adalah sebagai berikut Probe memiliki fungsi utama untuk mendeteksi kabel atau benda yang akan diuji arus listrik nya. Isolator berfungsi sebagai pengaman yang melindungi alat dari resiko terjadinya korsleting listrik. Arang fungsi utamanya yakni sebagai isolator yang mampu menekan resiko terjadinya overload aliran arus listrik berlebih. Cara kerjanya yakni dengan membatasi aliran dari arus listrik. Lampu indikator fungsi utamanya yakni sebagai penanda. Yang mana lampu ini akan menyala jika sebuah benda yang mempunyai tegangan listrik. Penjepit berfungsi dalam hal penyimpanan yakni menjepit tespen pada kantong maupun tempat penyimpanan alat tespen. Pegas fungsinya yakni untuk melakukan penekanan pada bagian lampu indikator pada tutup konduktor alat. Tutup konduktor fungsinya yakni sebagai media yang digunakan untuk untuk mengalirkan arus listrik. Cara Menggunakan Tespen yang Benar Selain fungsi dari bagian-bagian tespen, sebagian orang juga bertanya terkait bagaimana cara menggunakan tespen yang benar? Sebenarnya cara penggunaannya sendiri tergolong sangat mudah, sehingga tidak perlu keahlian khusus agar dapat menggunakan tespen. cara menggunakan tespen yang benar Berikut langkah-langkah yang dapat kita lakukan dalam menggunakan tespen dengan mudah. Ambil tespen dan gunakan jari tangan kita untuk memegang tespen dengan baik dan benar pada bagian gagang. Pada bagian atas tespen terdapat tombol yang dapat dipegang dan arahkan tespen pada benda yang akan diuji. Tespen juga dilengkapi dengan lampu indikator, sehingga dapat mendeteksi apabila benda yang kita uji terdapat aliran listrik atau tidak. 8 Jenis Tespen Yang Umum Digunakan Dewasa ini tespen mengalami perkembangan berbagai bentuk baru dan fungsi yang beragam. Sehingga perlu kita pahami bersama terkait jenis-jenis tespen dan fungsinya. Berikut 8 jenis tespen beserta penjelasanya yang akan kita kupas secara tuntas. 1. Tespen Multi Function Digital Spanning tespen digital Jenis tespen Multi function Digital Spanning biasanya digunakan untuk menguji aliran listrik. Hal ini bisa berlaku baik itu arus dengan jenis DC maupun AC. Untuk tegangan yang dapat diuji oleh tespen jenis ini mulai dari 12 – 220 Volt. Tespen Multi function Digital Spanning ini dilengkapi dengan 2 tombol untuk penggunaan DC atau AC. Bagian handle/pegangan tespen juga terbuat dari bahan yang nyaman dan kuat sehingga mempermudah kita untuk memegang tespen. Terdapat pula LED LCD atau layar LCD, yang mana fungsi utamanya menampilkan hasil uji benda yang sedang di cek arus listriknya. Bahan dasar LCD adalah engginering plastic shell sehingga lebih aman dan lebih awet dalam penggunaanya. Cara penggunaanya cukup mudah, hanya dengan meletakan tespen pada kabel yang akan dicek, lalu tekan tombol sesuai yang diinginkan, baik itu DC atau AC. Lalu hasil arus listrik DC dan AC akan muncul pada layar LCD pada tespen. 2. Tespen Voltage Detector tespen deteksi kabel putus Tespen Type Voltage Detector adalah salah satu jenis tespen yang penggunaannya sebagai pendeteksi kabel listrik yang putus ditujukan untuk menguji aliran arus listrik AC. Pada umumnya, tespen jenis ini hanya bisa digunakan pada tegangan 12-240 VAC. Tespen Type Voltage Detector ini juga dilengkapi dengan bizzer dan lampu indicator sehingga dapat lebih mudah dalam praktik penggunaanya. Cara penggunaanya cukup mudah yaitu dengan cara mendekatkan tespen dengan benda yang akan diuji. Jadi Anda tidak perlu sampai mengupas kabel atau benda yang akan diuji menggunaka tespen jenis ini. Setelah tespen didekatkan pada benda yang akan diuji, makan bagian buzzer pada tespen akan mengeluarkan suara sebagai tanda bahwa benda tersebut terdapat arus listrik. Jika buzzer tidak berbunyi, maka itu menandakan bahwa benda tersebut memang tidak dialiri arus listrik. 3. Tespen DC 6V – 24V Tespen DC Tespen dengan Type DC 6V – 24V ini berfungsi untuk deteksi listrik pada aki. Hal ini berlaku baik itu untu aki kendaraan atau sejenisnya. Arti dari DC 6V – 24V sebenarnya sekaligus keterangan bahwa tespen jenis ini hanya dapat digunakan untuk tegangan listrik kisaran 6-24 Volt. Bahan atau material dasar tespen jenis ini adalah tembaga murni. Jadi sudah bisa dipastikan bahwa tespen ini tidak akan berkarat dalam penggunaan jangka panjang sekalipun. Selain terbuat dari tembaga murni, tespen ini juga dilengkapi kabeh berlapis PVC dengan kualitas yang baik di kelasnya. Cara penggunaan tespen jenis ini yaitu dengan cara jepitkan konektor A pada aki yang mempunyai arus + dan konektor B pada aki ber arus -. Lalu selanjutnya silahkan perhatikan lampu indikator, jika lampu indikator menyala maka itu menandakan benda tersebut dialiri arus listrik. 4. Tespen Bolak Balik Apel Tespen bolak balik Tespen jenis Bolak Balik Apel memiliki komponen yang sederhana, begitu juga dengan bentuk dan fungsi utamanya. Tespen ini juga sering disebut tespen bolak balik plus dan minus apel. Yang menarik, tespen bolak balik plus ini dilengkapi pegangan dari bahan karet sehingga lebih nyaman dan aman saat digunakan. Selain itu, tespen jenis ini juga dilengkapi dengan mata obeng dan alat pengukur aliran listrik bolak balik. Mata obeng biasanya dibuat dengan menggunakan tembaga dengan kualitas yang sangat baik. Itulah mengapa masa pakainya awet dan bisa berfungsi dengan baik ke depannya. Cara penggunaan tespen jenis ini juga cukup mudah. Yakni cukup dengan meletakan tespen pada benda yang akan diuji arus listrik bolak balik. Setelah itu akan ada warning berupa bunyi atau led pada tespen jika memang terdeteksi adanya aliran listrik pada benda yang sedang diuji. 5. Type TL Tergo Obeng Tespen Obeng tespen Jenis obeng tespen ini memiliki bentuk yang sangat simpel dengan ukuran yang memudahkan untuk dibawa kemanapun. Tespen ini juga sering kali disebut dengan istilah tespen pensil. Hal ini karena tespen pensil hanya memiliki ukuran 150 mm saja. Meskipun mungil, fungsi obeng tespen pensil ini dapat menahan aliran listrik dari 100-220 Volt. Pada komponen tespen, terdapat handle tespen yang sangat kuat sehingga dapat digunakan dengan aman. Selain handle tespen, terdapat pula LED indikator yang memiliki fungsi yang sama dengan led indikator pada jenis tespen lain. 6. Type MS-18 Voltage Tester AC/DC Tespen AC DC Tespen type MS -18 Voltage AC/DC ini bukan merupakan satu satunya tespen yang dapat berfungsi menguji aliran listrik AC /DC. Ada beberapa jenis tespen lain yang memiliki fungsi yang sama. Ada beberapa bagian yang perlu kita ketahui, yakni seperti 2 tombol AC / DC, dan juga LED indikator. Fungsi tombol AC/ DC adalah untuk menentukan hasil yang akan kita uji, ataukah AC maupun berjenis DC. Tombol tersebut bisa ditekan sesuai yang diinginkan. Setelah tombol AC / DC ditekan, maka hasil uji akan ditampilkan pada LED indikator. Tespen Type MS-18 Voltage Tester AC/DC memiliki fitur self test functon STF dimana uji tegangan dapat dilakukan baik secara langsung atau tidak langsung. Untuk kapasitas arus yang dapat diujikan antara 70-250 VAC untuk AC dan 70-10000 untuk AC. 7. Tespen AKI 12V Tespen aki Tespen AKI 12V berfungsi untuk mengukur aliran arus listrik DC yang terdapat pada komponen aki. Dilengkapi layar LCD yang dapat membantu mempermudah kita dalam melihat hasil uji tegangan listrik yang dihasilkan sehingga lebih mempermudah pengguna dalam pemakaianya. 8. Tespen Bunyi Nankai Tespen bunyi nankai Jenis tespen yang terakhir adalah tespen bunyi nankai, tespen jenis ini juga dapat digunakan dalam uji tegangan listrik AC / DC. Tespen type bunyi nankai memiliki kemampuan untuk mendeteksi tegangan listrik dari 70-250 Volt pada AC dan DC. Tespen type ini juga memiliki beberapa komponen penyusun di dalamnya. Misalnya saja seperti buzzer sebagai indikator tegangan listrik yang diuji dengan tanda bunyi. Tespen type ini juga menggunakan 2 buah baterai jenis A3. Kesimpulan Dalam dunia elektronika, tespen mempunyai banyak jenis. Tentu saja setiap jenis tespen mempunyai fungsi dan juga kelebihanya masing- masing. Namun demikian tidak mengurangi fungsi utama dari tespen itu sendiri, ya? Mayoritas dari jenis – jenis tespen baru hanya menambah fitur atau komponen lain yang bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam penggunaan tespen tanpa meninggalkan fungsi utama tespen. Listrik merupakan bagian dari kehidupan kita yang tidak mungkin dapat kita pisahkan. Hal ini disebabkan karena hampir semua peralatan rumah tangga menggunakan listrik sebagai sumber energi. Peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik antara lain kulkas, setrika listrik, mesin cuci, televisi, lampu, pompa air, dan masih banyak peralatan lainnya. Oleh karena itu, listrik merupakan salah satu tolak ukur dari kenyamanan di dalam sebuah rumah. Tetapi juga harus diingat bahwa listrik juga sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya, baik itu bahaya kebakaran karena konsleting hingga bahaya kematian karena sengatan listrik. Oleh sebab itu, kita harus berhati-hati dalam memanfaatkan listrik dalam kehidupan sehari-hari. Instalasi listrik di dalam rumah juga harus baik dengan menggunakan bahan dan alat yang standar. Salah satu peralatan listrik yang selalu dibawa oleh teknisi kelistrikan adalah tespen. Pengertian Tespen Tespen atau ada juga yang menuliskan Test Pen merupakan peralatan kelistrikan yang berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya tegangan listrik pada kabel atau komponen kelistrikan. Secara umum, bentuk tespen sangat mirip dengan obeng yang berujung minus -. Tetapi tetapi ada juga tespen yang tidak berbentuk seperti obeng. Bagian-bagian sebuah tespen diperlihatkan pada gambar. Fungsi Bagian Tespen Penjepit berfungsi untuk menjepit pada saat tespen diletakkan pada kantong baju. Lampu indikator berfungsi sebagai penanda jika terdapat tegangan listrik. Arang berfungsi sebagai isolator untuk membatasi arus listrik. Probe berfungsi untuk mencolok kabel atau komponen listrik yang dicek. Isolator berfungsi untuk menghindari konsleting pada saat pengecekan. Pegas berfungsi untuk menekan lampu indikator terhadap tutup konduktor. Tutup konduktor berfungsi untuk mengalirkan arus listrik. Jenis Jenis Tespen Secara umum, tespen dibagi menjadi tiga jenis yaitu 1. Tespen BiasaTespen ini merupakan tespen yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dan berbentuk seperti obeng. 2. Tespen Digital Tespen digital merupakan tespen yang dilengkapi dengan indikator digital dan memiliki tampilan yang lebih menarik. Tespen digital mempunyai lampu indikator dengan jenis LED sehingga warnanya bisa bermacam-macam dan ada pula dengan tampilan LCD. Selain itu, sebagai indikator juga dilengkapi dengan Buzzer sehingga dapat mengeluarkan suara. Bahkan ada juga tespen digital yang dapat digunakan pada tegangan AC maupun DC. 3. Tespen DC Tespen DC hanya digunakan untuk mengecek aliran arus listrik searah DC. Tespen DC mempunyai tegangan kerja antara 12 hingga 24 volt DC. Tespen ini banyak juga dipakai oleh teknisi kelistrikan mobil karena kelistrikan mobil menggunakan sumber listrik aki dengan tegangan 12 Volt. Cara Menggunakan Tespen Tespen merupakan alat kelistrikan dengan penggunaan yang sangat mudah. Berikut cara menggunakan tespen. Pegang tespen pada gagangnya. Tempelkan probe pada bagian yang akan dicek, baik itu kabel atau peralatan listrik. Sentuh bagian logam pada tutup konduktor dengan jari telunjuk dan perhatikan lampu indikator. Jika lampu indikator menyala, berarti ada tegangan listrik pada bagian yang ditempeli probe. Jika lampu indikator tidak menyala, berarti tidak ada tegangan listrik pada bagian yang ditempeli probe. PERHATIAN!!! Lakukan pengecekan awal pada tespen untuk memastikan tespen dalam kondisi baik sebelum digunakan. Perhatikan apakah batang arang masih ada di dalam tespen. Jika batang arang ini hilang, maka dapat menyebabkan sengatan arus listrik pada saat memegang logam pada tutup konduktor. Pastikan kondisi alat dan tubuh kita tidak basah pada saat melalukan pengecekan. Selalu berhati-hati pada saat bekerja dengan listrik tegangan video penjelasan bagian-bagian tespen dan fungsinya, serta cara menggunakan tespen. Kehidupan modern seperti saat, memiliki ketergantungan pada listrik. Energi listrik ini sebagai infrastruktur yang dibutuhkan oleh masyarakat dan dapat digunakan untuk menunjang kehidupan masyarakat. Listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat esensial. Listrik adalah daya atau kekuatan yang ditimbulkan oleh adanya pergesekan atau melalui proses kimia, dapat digunakan untuk menghasilkan panas atau cahaya, atau untuk menjalankan mesin. Hampir pada setiap sudut di sekitar kita, listrik banyak sekali digunakan. Manusia memerlukan listrik dalam menjalankan dan mempermudah pekerjan, seperti halnya dalam penggunaan lampu, TV, Magic com, AC, blender, oven, kipas angin, dan sebagainya. Penghantar listrik seperti kabel listrik, kawat listrik, ataupun stop kontak listrik perlu diukur guna mengetahui arus tersebut memiliki tegangan atau tidak. Salah satu kebutuhan pokok pada keperluan kelistrikan sehari-hari yaitu tespen, yang mana tespen ini termasuk dalam komponen elektronika. Tespen sering digunakan oleh para teknisi listrik dalam melakukan pekerjannya. Tespen dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya aliran listrik di penghantar listrik dengan sebuah Indikator lampu, sehingga tespen ini tidak bisa digunakan untuk mengukur seberapa tingg tegangan listrik di sumber penghantar tersebut. Apabila terdapat aliran listrik pada kabel, kawat ataupun stop kontak, maka lampu indikator akan menyala. Sebaliknya, apabila tidak terdapat aliran listrik pada ketiga penghantar tersebut, maka lampu indikator tidak menyala. Bentuk dari tespen tergolong kecil dan seperti pena sehingga mudah untuk dibawa. Tespen adalah sebuah alat yang digunakan sebagai pendekteksi arus atau tegangan listrik. Fungsi masing-masing bagian dari tespen akan dijelaskan sebagai berikut.Sumber berfungsi untuk mendeteksi kabel atau benda yang akan diuji arus atau tegangan listriknya-Isolator berfungsi untuk pengaman yang melindungi alat dari resiko korsleting pada listrik-Arang berfungsi sebaai isolator yang dapat menekan resiko terjadinya overload aliran listrik berlebih. -Lampu indikator berfungsi untuk penanda, ketika lampu menyala jika sebuah benda memiliki arus berfungsi dalam penyimpanan, yaitu menjepit tespen pada kantong atau tempat penyimpanan tespen-Pegas berfungsi umtuk melakukan penekanan pada bagian lampu indikator pada bagian tutup konduktor alat-Tutup konduktor berfungsi sebagai media untuk mengalirkan arus cara menggunakan tespen ?Sebelum membahas bagaimana cara menggunakan tespen, alangkah baiknya jika kita mengerti terlebih dahulu hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan yaitu perhatikan tegangan objek yang akan diukur. Apabila tegangan sumber objek yang di ukur melebihi tegangan spesifikasi, maka jangan dilakukan pengukuran, karena arus akan menembus tahanan isolasi tespen, dan akan menyebabkan pengguna tersengat listrik atau tersetrum. Biasanya tegangan spesfikasi tespen tercantum pada alat tersebut. Kedua yaitu, hati-hati ketika mengganti komponen dalam tespen, jangan memegang logam yang terhubung dengan objek yang diuji, perhatikan isolasi tespen, dan tangan harus benar-benar dalam keadaan kering. Hal ini dikarenakan air dapat menghantarkan arus listrik. Selain itu, pastikan terdapat orang disekitar anda yang siap membantu apabila terjadi hal yang tidak diinginkan. Cara menggunakan tespen akan dijelaskan sebagai kondisi tubuh, objek ukur, dan tempat melakukan pengukuran harus dalam keadaan isolasi tespen dan komponennya tidak dalam keadaan spesifikasi pada tespen, umumnya tegangan spesifikasi tespen yaitu 100-500 V. tegangan objek yang akan diukur, bisanya rumah-rumah di Indonesia memiliki tegangan sebesar 220 V AC, pabrik dapat di atas 500 V AC. Hal ini tidak diperbolehkan menggunakan tespen jika tegangannya di atas spesifikasi yang dimiliki, karena berbahaya dan dapat semua sudah dipastikan dalam keadaan aman, maka pegang tespen pada pegangannya di bagian isolator. Jangan sekali-sekali memegang bagian bawah probe logam yang akan dihubungkan ke kabel, karena probe dengan objek berupa kabel, kawat atau stop kontak bertegangan yang akan diukur. Yang harus dihugungkan adalah tembaga, bukan isolator tespen menggunakan jempol anda pada bagian atas atau kepala lampu indikator, apabula lampu menyala maka penghantar listrik seperti kabel, kawat atau stop kontak adalag phasa polaritas +, dan sebaliknya jika lamppu tidak menyala maka penghantar tersebut adalah netral polaritas -Hasil pengujian tespen dapat berhasil apabila salah satu objek yang diukur membuat nyala lampu tespen menjadi menyala. – Banyak istilah di dunia motor yang membuat orang awam kebingungan. Salah satunya adalah perbedaan kelistrikan AC dan DC bagi lampu motor. Dikutip dari MOTOR 24/12 Yakni AC Alternating Current dan DC Direct Current. Apa sih perbedaanya, lalu apakah berpengaruh ke terangnya lampu motor? Ciri paling gampang untuk membedakan kelistrikan AC dan DC adalah dari lampu depan. Lampu depan motor dengan kelistrikan AC, baru akan nyala ketika mesin juga ini disebabkan suplai listrik langsung dari spul. Sumber arus kelistrikan AC dialirkan langsung dari spul, dan dikontrol oleh kiprok seberapa besar kebutuhan arus supaya bohlam tidak putus. Biasanya, cahaya lampu pada kelistrikan AC bakal redup saat mesin sedang idle atau langsam. Dan baru terang ketika putaran mesin di atas rpm. Motor-motor di Tanah Air yang pakai sistem kelistrikan lampu depan AC, umumnya yang berkapasitas kecil. Jika kelistrikan DC, lampu depan akan langsung menyala ketika mesin pada posisi juga akan langsung terang tanpa mengikuti putaran mesin. Ini terjadi karena pada sistem DC atau arus searah, lampu depan disuplai oleh aki Kalau kelistrikan DC sumber arus listrik lampu langsung dari aki, kiprok tugasnya mengisi dan menstabilkan arus ke aki. Kekurangan dari sistem DC, butuh arus pengisian yang besar agar aku tidak mudah tekor. Biasanya kapasitas aki DC ampere-nya lebih besar dari ampere sistem AC. Spul pada motor bersistem kelistrikan DC biasanya dibekali dengan model fullwave. Jadi semua kelistrikan di motor asalnya dari aki, spul atau alternator cuma sebagai pengisi arus ke aki saja. Rata-rata motor DC zaman now, menggunakan lampu depan LED Light Emitting Diode. Kalau pakai LED, bisa dipastikan sistem kelistrikan lampu depannya DC, yang mengandalkan arus langsung dari aki. Karena lampu jenis ini LED, membutuhkan suplai listrik yang stabil. Yang sudah mengusung sistem DC, ada Honda Vario 150,PCX 150, dan lain sebagainya. Itulah Perbedaan Kelistrikan AC dan DC Bagi Lampu Motor

lampu ac pada tespen digunakan sebagai